Tampaknya rumput sintetis semakin banyak dipasang di stadion olahraga di seluruh dunia. Hal ini telah menimbulkan perdebatan di kalangan olahraga mengenai kemanjuran media ini dan kesesuaiannya untuk digunakan di tempat-tempat olahraga. Perdebatan tersebut berpusat pada sejumlah faktor termasuk biaya perawatan, daya tahan, keselamatan pribadi, dan masalah lingkungan.
Rumput sintetis memerlukan perawatan yang sangat sedikit dibandingkan dengan rumput alami. Rumput alami memerlukan penyiraman, pemotongan, pemupukan, dan pengendalian hama. Rumput sintetis tidak memerlukan semua hal ini. Selain itu, rumput buatan tetap hijau dan tampak subur sepanjang tahun, apa pun kondisi cuacanya. Akibatnya, stadion olahraga mempertahankan tampilan aslinya dan menawarkan permukaan bermain yang optimal tanpa rentan terhadap keausan musiman yang memengaruhi permukaan bermain alami.
Rumput sintetis juga sangat tahan lama dan dapat dengan mudah memenuhi tuntutan yang ditetapkan oleh area dengan lalu lintas tinggi di stadion olahraga dengan rumput alami seperti mulut gawang di lapangan sepak bola. Jadi tidak perlu menabur benih ulang permukaan dan mengurangi kemungkinan perlunya perbaikan. Faktanya, rumput sintetis dirancang untuk menahan penggunaan berat dan aktivitas olahraga yang intens sambil menunjukkan sedikit atau tidak ada tanda-tanda kerusakan. Jadi secara alami akan ada lebih sedikit gangguan pada jadwal olahraga sebagai akibat dari kebutuhan untuk pemeliharaan pada permukaan buatan. Lebih jauh lagi, rumput sintetis dapat digunakan segera setelah dipasang dan juga setelah hujan lebat atau hujan salju.
Namun, masih ada beberapa kekhawatiran tentang keselamatan pemain saat menggunakan permukaan rumput sintetis. Hasil penelitian tidak meyakinkan dan menunjukkan insiden cedera spesifik yang lebih tinggi seperti kerusakan sendi dan masalah terkait benturan. Namun, pengembangan rumput sintetis sedang berlangsung dan mulai menghasilkan permukaan bermain buatan yang lebih lembut dan lebih menyerap guncangan yang meniru bantalan yang ditawarkan oleh rumput alami. Penelitian terus menyelidiki masalah keselamatan ini dan lainnya.
Saat ini isu lingkungan juga perlu dipertimbangkan. Meskipun rumput sintetis tidak perlu disiram, dipupuk, atau diobati dari hama, ada isu lingkungan seputar produksi dan pembuangannya setelah tidak lagi dibutuhkan. Sumber daya yang tidak terbarukan digunakan dalam pembuatannya dan rumput itu sendiri tidak dapat terurai secara hayati. Namun, beberapa produsen mulai memproduksi rumput sintetis yang dapat didaur ulang dan beberapa inisiatif telah muncul untuk mendukung upaya ini.
Biaya adalah faktor lain yang perlu dipertimbangkan. Meskipun rumput sintetis mahal untuk dipasang, biaya perawatan jangka panjangnya minimal. Di sisi lain, meskipun permukaan lapangan alami lebih murah untuk dipasang, biaya perawatan keseluruhannya bisa tinggi. Jadi, keseimbangan yang cermat harus dicapai oleh administrator stadion yang perlu menyadari berbagai faktor biaya.
Jadi, untuk meringkas, meskipun rumput sintetis menawarkan keuntungan berupa biaya perawatan yang lebih rendah, daya tahan yang lebih tinggi, dan minimnya waktu henti, masalah yang berkaitan dengan keselamatan olahragawan, masalah lingkungan, dan biaya pemasangan awal masih perlu dipertimbangkan. Akan tetapi, penelitian dan kemajuan dalam desain mulai mengatasi masalah ini sehingga rumput sintetis memang merupakan alternatif yang layak untuk rumput alami bagi banyak administrator stadion.